sukma w.



Jika tubuh manusia adalah sebuah Negara. Maka Virus, Bakteri, dan Kuman adalah penjajah dan terorisnya. Sedangkan Sel Darah Putih dan Antibody adalah tentaranya.

Cerebrum si presiden tubuh dengan wakilnya Peripheral Nerve. Thalamus, Hypotalamus, Medula Oblongata, Pons, Mencencephalon, Cerebellum merupakan deretan para mentri.

Sistem Pencernaan, Saraf, Urinaria, serta Reproduksi adalah jajaran MPR. Khusus Jantung dan Paru masuk dalam DPR. Yang tidak kalah pentingnya Otot, Tulang, Tendon, serta Ligamen adalah bagian dari pejabat provinsi, kota, hingga desa. Dan lima panca indra manusia merupakan rakyatnya.



Sebenarnya Thalamus dan Hypotalamus tergabung dalam Diencephalon. Medula Oblongata, Pons, Menchencephalon tergabung dalam Brain Stem. Bersama dengan Cerebellum serta Cerebrum merupakan kandidat Presiden terkuat yang dikenal dengan Brain. Sulit menentukan satu dari empat pilihan dengan fungsinya yang saling berkesinambungan dan sama pentingnya.
Pada akhirnya Cerebrum yang memenangkan pemilihan dengan berat 80% dari total Brain.


Kursi DPR hanya diduduki Jantung dan Paru-paru, dua Organ Vital yang selalu masuk dalam Vital Sign. Ketika Jantung tidak mampu berdetak maka manusia tidak mampu untuk hidup. Saat Paru-paru tidak mampu melakukan tugasnya maka manusia tidak dapat bernapas sehingga tidak mampu untuk hidup.



Sebuah gangguan kecil yang terjadi pada satu organ dapat mempengaruhi organ yang lain dan menyebabkan ketidak seimbangan. Seperti rasa sakit yang diterima Indra Peraba (Rakyat) dapat dirasakan sakit akibat implus tersebut sampai pada Cerebrum (Presiden).
Rasa sakit tersebut tidak terasa apabila implus tidak tersampaikan ke Cerebrum, biasanya disebabkan karena adanya gangguan Otot/Tuang/Tendon/Ligamen (Pejabat Provinsi, Kota, hingga desa) atau adanya gangguan pada sarafnya (MPR).



Menjadi Presiden sudah sepantasnya bertanggung jawab untuk kekisruhan yang terjadi, meski sebenarnya ini bukan murni kesalahan dari Cerebrum. Tapi setiap kebijakan, keputusan, dan tindakan yang diambil selalu merujuk pada Cerebrum.

Jika dapat melompat lebih jauh maka tidak akan menginjak duri sehingga merasakan sakit, Cerebrum harus mampu memberikan arahan pada Otot, Tulang, Ligamen, maupun Tendon pada kaki untuk melompat lebih jauh.  Ketika arahan tersebut gagal maka rakyat akan menganggap itu salah Cerebrum.
Semua harus dikaji lagi, bagian mana yang bermasalah hingga sebuah intruksi kecil tidak dapat tersampaikan dengan baik. apa masalahnya terletak pada MPR, DPR, atau pejabat-pejabat provinsi hingga desanya, atau justru memang benar itu kesalahan presidennya.



Jika kesalahan itu terletak pada pejabat-pejabat (Otot, Tendon, Ligamen, ataupun Tulang) rakyat biasa akan sulit mengembalikan keadaannya. Belum ada modal ilmu, pengalaman, apalagi kemampuan. Jadi jangan coba-coba menanganinya sendiri, carilah Fisioterapi. Sudah diakui Internasional dalam mengembalikan Gerak dan Fungsi tubuh.
Ingat ! jangan coba-coba mengintervensi jika belum memiliki ilmunya.

Sekedar tau, boleh. Sok tau, jangan.
Sebab hanya akan memperparah keadaan.


Meski tidak secara langsung Fisioterapi tetap bisa membantu menangani permasalahn pada MPR serta DPR bahkan Wakil Presiden.


Harus diketahui bahwa gerakan-gerakan involunter atau yang tidak manusia sadari itu berasal dari Peripheral Nerve, maka jangan khawatir Presiden bekerja sendirian berlebihan karena masih ada wakil presiden yang tanpa sadar mengarahkan bawahannya.



Jadi ?
Bekerja keraslah presiden dan jajarannya.
Semangat ya Negaraku!
Berantas terus Virus, Bakteri, dan kuman-kuman bandelnya.
Jangan biarkan hal yang kecil melumpuhkan seluruh tubuh.

Be Happy Be Healthy

0 Responses

Post a Comment