sukma w.


Menurut WHO Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.

Mungkin masih banyak yang belum kenal dengan Fisioterapi, padahal fisioterapi berguna sepanjang daur kehidupan. Dari mulai bayi, remaja, hingga lansia. Bahkan saat masih didalam kandungan.

Tapi kebanyakan memang belum paham betul dimana aja ranah fisioterapi. Seperti saat ngejawab pertanyaan kuliah di Fisioterapi, dan respon mereka..
Ohh sekarang tukang pijit ada kuliahnya ya?”
Kalo fisioterapi itu tukang pijit, terus gizi itu tukang masak? Kesmas itu penjual abate? Bidan itu dukun beranak? Ekonomi bisnis itu sales? Teknik mesin itu bengkel?

Nyebelin kan ketika udah kuliah capek-capek, mahal-mahal malah disama-samain sama mereka yang ngga ngalamin jerih payah kita.

Lingkup pelayanan Fisioterapi itu sendiri meliputi Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif.
1) Promotif.
Mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi individu dan masyarakat umum.
2) Preventif.
Pencegahan terhadap gangguan, keterbatasan fungsi, ketidak mampuan individu yang berpotensi untuk mengalami gangguan gerak dan fungsi tubuh akibat faktor-faktor kesehatan/social ekonomi dan gaya hidup.
3) Kuratif dan Rehabilitatif.
Memberikan intervensi untuk pemulihan integritas system tubuh yang diperlukan untuk pemulihan gerak, memaksimalkan fungsi, meminimalkan ketidakmampuan dan meningkatkan kualitas hidup individu dan kelompok yang mengalami gangguan gerak akibat keterbatasan fungsi dan kecacatan.

Fisioterapi juga memiliki spesialisasi yang berbeda-beda. Seperti di kedokteran spesialisasi ini bisa dapat saat ngambil S2.
1.   Orthopedic 
Fisioterapi ortopedi mendiagnosa, mengelola dan menangani pasien yang mengalami kelainan dan luka-luka pada system musculoskeletal termasuk rehabilitasi setelah menjalani bedah ortopedi. Spesialisasi ini paling banyak dijumpai di klinik-klinik fisioterapi. Fisioterapi ortopedi dilatih untuk terampil dalam menangani pasien pasca bedah ortopedi, fraktur/patah tulang, cedera olahraga akut, radang sendi (arthritis), keseleo (sprain), strain (kaku otot/tegang), sakit punggung dan leher, gangguan tulang belakang dan amputasi.
Mobilisasi atau manipulasi sendi dan tulang belakang, terapi latihan, pendidikan neuromuscular, terapi panas atau dingin (hot/cold pack), dan stimulasi kelistrikan otot (misalnya cryotherapy, iontophoresys, elektroterapi) merupakan modalitas yang sering digunakan untuk mempercepat pemulihan dalam fisioterapi ortopedi. Sebagai tambahan, fisioterapi ortopedi juga menggunakan sonografi dalam mendiagnosa dan menangani pasien, misalnya saat muscle retraining (latihan otot). Orang-orang yang mengalami cedera atau penyakit yang berhubungan dengan tulang, otot atau tendon, akan sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan dari fisioterapis spesialis ortopedi.


2.   Geriatric 
Fisioterapi geriatric memiliki cakupan yang luas berhubungan dengan isu-isu seputar orang yang sudah melewati batas usia orang dewasa normal, tapi fokus utamanya adalah pada orang lanjut usia. Banyak gangguan kesehatan yang mungkin dialami seseorang saat dia mulai berusia lanjut, misalnya arthritis (radang sendi), osteoporosis, kanker, penyakit Alzheimer, gangguan keseimbangan, inkontinensia, dan sebagainya. Fisioterapi geriatric membantu orang-orang yang mengalami masalah-masalah tersebut dengan mengembangkan spesialisasi geriatric, yang mampu memulihkan mobilitas gerak, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kebugaran seseorang.


3.   Neurological  Fisioterapi
Fisioterapi neurologis adalah spesialisasi fisioterapi yang mmbantu orang-orang yang mengalami kelainan atau penyakit neurologis (saraf), seperti penyakit Alzheimer, CMT (Charcot-Marie-Tooth disease), ASL, cerebral palsy (kelumpuhan saraf), cedera/gegar otak, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, cedera saraf tulang belakang dan stroke. Umumnya, kelainan yang terkait dengan kondisi neurologis berupa gangguan yang terjadi pada penglihatan, keseimbangan, aktivitas, gerakan dan berkurangnya kebebasan fungsional tubuh.
Fisioterapis bekerja dengan pasien ini untuk meningkatkan dan mengembalikan ketidakmampuannya terutama dalam hal aktivitas agar lebih mandiri.


4.   Rehabilitasi Cardiovascular and Pulmonal
Fisioterapi rehabilitasi cardiopulmonary menangani berbagai keadaan pasien yang berhubungan dengan kelainan pada jantung dan paru seseorang atau orang yang baru selesai menjalani operasi jantung atau paru.
Tujuan utama spesialisasi ini di antaranya adalah meningkatkan ketahanan dan fungsi jantung dan paru seseorang serta mengoptimalkan daya tahan tubuh dan fungsinya. Manual terapi digunakan dalam spesialisasi ini untuk membantu membersihkan sekresi paru-paru yang dialami oleh penderita cystic fibrosis. Kelainan jantung dan paru yang bisa ditangani spesialisasi ini dapat berupa serangan jantung, pasca operasi jantung koroner, penyakit paru-paru yang kronik, dan fibrosis pada paru.


5.   Pediatric
Fisioterapi pediatri membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih dini dan menggunakan berbagai modalitas dalam menangani kelainan-kelainan gerak dan fungsi gerak di lingkungan pediatric. Spesialisasi ini mengkhususkan diri pada diagnose, treatment dan management fisioterapi pada bayi, anak-anak, dan remaja dengan berbagai kelainan bawaan, gangguan perkembangan, gangguan neuromuscular, gangguan kerangka, atau menderita suatu penyakit. Penanganannya difokuskan pada keterampilan motorik halus dan kasar, keseimbangan dan koordinasi, kekuatan dan daya tahan sebaik kognitif dan proses sensorik/integrasi. Anak-anak dengan keterlambatan pertumbuhan, cerebral palsy, spina bifida, atau torticollis dapat ditangani oleh fisioterapis spesialis pediatric.
Perawatan ini terfokus pada peningkatan keahlian gross & fine motor(gross motorik :merangkak.berguling dst. / fine motorik: menggenggam, menulis dst..), keseimbangan, koordinasi,penguatan dan daya tahannya serta kognitif dan sensorik integration. Anak-anak dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang , cerebal palsy, spina bifida dan tortikolis/tengeng adalah sebagian kasus yang ditangani oleh fisioterapi pediatric


6.   Kesehatan perempuan
Terapi fisik kesehatan perempuan kebanyakan membahas isu-isu perempuan yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita, kelahiran anak, dan pasca-partum. Kondisi ini termasuk lymphedema, osteoporosis, nyeri panggul, kehamilan dan periode post partum, dan inkontinensia urin. Ini juga membahas inkontinensia, nyeri panggul, dan gangguan lain yang terkait dengan fungsi dasar panggul.


7.   Integumentary (berhubungan dengan kulit dan bagian-bagiannya)
Kondisi yang ditangani oleh spesialisasi ini adalah luka dan luka bakar. Fisioterapis spesialis intgumentary menggunakan alat-alat bedah, mechanical lavage, perban, dan topical agen untuk memperbaiki jaringan nekrotik dan mempercepat proses penyembuhan jaringan yang luka. Selain itu spesialisasi ini biasa juga menggunakan latihan, control edema, belat dan kompresi pakaian.


8.    Olahraga
Fisioterapis dapat terlibat dalam pemeliharaan kesehatan atlet dalam olahraga rekreasi, semi-profesional (dibayar/disewa) dan profesional (pekerjaan penuh-waktu). Area praktek ini meliputi manajemen cedera olahraga berdasarkan 5 kategori utama:
·                     Penanganan pertama - pemeriksaan dan diagnosa cedera akut
·                     Tindakan - penerapan saran dan teknik fisioterapi spesialis olahraga untuk mempercepat penyembuhan
·                     Rehabilitasi - manajemen yang progresif untuk bisa kembali berolahraga secara penuh
·                     Pencegahan - mengidentifikasi dan mengetahui hal-hal yang secara langsung mengakibatkan, atau bertindak sebagai pemciu cedera 
·                     Edukasi - berbagi pengetahuan khusus pada atlet, tim atau klub dalam membantu pencegahan atau penatalaksanaan cedera atlet.
Fisioterapis yang bekerja untuk tim olahraga profesional biasanya memiliki sertifikasi khusus olahraga yang dikeluarkan oleh organisasi olahraga nasional. Kebanyakan Fisioterapis yang bergelut di bidang olahraga juga aktif dalam program kedokteran olahraga.


Terus dimana aja sih ranah kerja Fisioterapi? Prospek kedepannya banyak kok, apalagi menyangkut seluruh daur hidup manusia. Seperti :
Ø  Pada pusat kebugaran/Spa,
Ø Baby Spa,
Ø Fitness center,
Ø Pada pusat Olahraga (seperti tim sepak bola, bola basket, maupun pada pembalap),
Ø  pusat kesehatan kerja,
Ø sekolah,
Ø Pusat/panti usia lanjut (panti jompo),
Ø tempat kerja/industry,
Ø pada pusatpusat perbelanjaan/pusat-pusat pelayanan umum,
Ø Rumahsakit,
Ø rumah perawatan,
Ø tempat praktik (fisioterapi bisa membuka praktik mandiri),
Ø puskesmas,
Ø rumah tempat tinggal (Posyandu),
Ø pusat pendidikan dan penelitian.


Nahh masih banyak lagi yang bisa didapet, selain ilmunya bisa digunakan untuk membantu orang pastinya bisa diterapkan pada keluarga kita juga nantinya.


Lalu univ mana aja nih yang udah ada jurusan Fisioterapinya? Kebetulan jurusan ini masih belum banyak, setauku ada di
·      Universitas Muhammadiyah Surakarta
·      STIKES Aisiyah Yogyakarta
·      Universitas Indonesia
·      Universitas Airlangga
·      Universitas Esa Unggul
·      Universitas Al Irsyad
·      Politeknik Surakarta
·      Udayana Bali
·      UPN Veteran Jakarta

Itu Univ setauku, lainnya cari sendiri aja. Oiya meskipun kalo Fotografi nanti dipanggilnya Fotografer bukan berarti fisioterapi jadi fisioteraper loh ya -__- nantinya kita bakal jadi Fisioterapist. Namanya keren kan :D


Fisioterapi itu lahir di Surakarta, makanya aku terdampar di Solo.
Jurusan Fisioterapi itu lebih ke Biologi, terutama tulang dan otot. Trus bakal diperdalem dengan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika. Pokoknya bakal banyak apalan, tapi seru kok. Kalo di Univ lain biasanya Fisioterapi masuknya ke Fakultas Kedokteran, dulunya di UMS pun gitu katanya. Tapi ngga tau kenapa mereka membebaskan diri dan sekarang masuknya ke Fakultas Ilmu Kesehatan.
FIK FIK  \m/


Sekarang ini sih baru semester 2 kan yah, belom banyak ngerti banget. Tapi udah sempet kunjungan ke Posyandu (liat anak-anak) dan klinik Fisioterpi YPAC (buat liat-liat orang sakit).
Dengan liat orang sakit gitu kita jadi belajar bersyukur, belajar menghargai apa yang udah Allah beri.

Selain massage (pijat) fisioterapi juga menggunakan alat-alat loh, kayak misalnya sinar infrared, TENS, SWD, MWD, dan masih banyak lagi pokoknya. Belom apal, abisnya ngga suka apalan. Dulu aja pertama masuk meskipun SMAnya IPA tapi ngerasa ngga tau apa-apa karena ngga suka biologi. Tapi lama-lama belajar  nyesuain diri  sih.



#ps
Semoga aja semua berjalan dengan lancar dan baik. Katanya tugas mahasiswa itu ngga cuman belajar, adakalanya harus memilih mana yang akan kamu genggang lebih erat dan mana yang akan kamu biarkan lepas. Namun yang pasti jangan biarkan dirimu menyesal karena salah menggenggam.
Jika nantinya salah pun, janganlah menyesal. Buatlah agar  yang salah itu tak terlihat sebagai kesalahan. Jangan biarkan pengorbanan menjadi hal yang sia-sia :)






0 Responses

Post a Comment